Contoh Audit Energi Chiller di Industri

Contoh audit energi kali ini dilakukan pada sistem pendinginan di sebuah industri. Diketahui bahwa sebuah industri  menggunakan 3 buah chiller untuk mensuplai kebutuhan di unit produksi (pabrik) dan unit perkantoran.

Sistem chiller merupakan salah satu pengguna energi (beban listrik) terbesar di perusahaan. Identifikasi awal terhadap distribusi energi perusahaan, sistem chiller ini mengkonsumsi 40% dari total konsumsi listrik perusahaan.

Berikut ini adalah contoh audit energi yang dapat dilakukan

Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi inefisiensi dan mengoptimalkan kinerja sistem chiller guna mengurangi konsumsi energi.

Tahapan Audit

  1. Mengumpulkan data energi. Data yang dimaksud adalah data yang relevan dengan tujuan dan ruang lingkup audit energi yang sudah ditetapkan.
  2. Menganalisis efisiensi energi sistem chiller dan mengidentifikasi potensi penghematan energi
  3. Memberikan rekomendasi peningkatan efisiensi operasional

1. Pengumpulan Data

  • Data Operasional: Mengumpulkan data historis konsumsi listrik chiller selama 1 bulan terakhir
  • Pengukuran Langsung: Menggunakan alat power quality analyzer untuk mengukur konsumsi daya real-time
  • Pola Penggunaan: Mengamati beban pendinginan, suhu air masuk & keluar.

 2. Analisis Data dan Identifikasi Peluang Penghematan

  • Efisiensi Chiller: Menghitung Coefficient of Performance (COP)
  • Efisiensi AHU: Menghitung Coefficient of Performance (COP)
  • Beban Pendinginan: Meninjau rasio beban aktual terhadap kapasitas desain serta menghitung energi mass balance.
  • Kinerja Pompa: Menganalisis aliran air dan efisiensi pompa
  • Pola Operasional: Mengidentifikasi pola operasi demand

contoh audit energi chiller enerco

Hasil Pengukuran, Perhitungan dan Temuan

  • Kapasitas Chiller: 250,185 dan 100 TR (Ton Refrigerasi)
  • Daya Total Terukur: 355 kW
  • COP Rata-rata seluruh chiller: 1,6 (standar optimal: ≥ 2,9)
  • Suhu Air Keluar: 12°C & 9 °C (masih dalam batas normal)
  • Faktor Daya: 0,7 (belum optimal)
  • Inefisiensi Teridentifikasi:
    • Chiller 250 beroperasi dengan dengan load 125%  dengan satu compressor untuk menghemat konsumsi Listrik (dapat merusak kinerja compressor)
    • Pompa air pendingin berjalan terus menerus meskipun beban di chiller 100 TR rendah
    • Teridentifikasi water tank terbuka sehingga menyebabkan losess temperature dan terjadi pengotor pada condenser chiller
    • Kontrol temperature udara pada AHU diatur secara manual dengan motor fan bekerja secara maksimum.

3. Rekomendasi Efisiensi Energi

    Optimasi Beban Chiller

    • Menggunakan sistem chiller sequencing untuk menyesuaikan jumlah chiller yang beroperasi sesuai beban aktual
    • Menjaga beban chiller pada kondisi 60 hingga 80% agar bekerja lebih efisien

    Perbaikan Faktor Daya

    • Menginstal kapasitor bank untuk meningkatkan faktor daya menjadi ≥0,9
    • Mengurangi penalti biaya listrik akibat faktor daya rendah

    Optimasi Pompa

    • Untuk mengontrol kecepatan laju air sesuai kebutuhan, menginstal VFD (Variable Frequency Drive) pada pompa
    • Mengganti teknologi motor dari IE 1 ke IE 3/4/5 yang lebih efisien

    Optimasi AHU

    • Menginstal VFD (Variable Frequency Drive) pada motor fan untuk mengontrol kecepatan udara sesuai kebutuhan
    • Mengganti teknologi motor fan dari AC ke EC motor

    Peningkatan Manajemen Energi

    • Memasang sistem otomatisasi & monitoring energi untuk menyesuaikan beban pendinginan secara real-time
    • Mengedukasi teknisi terkait pengoperasian sistem chiller yang lebih hemat energi

    Dampak Implementasi

    Setelah implementasi rekomendasi selama 6 bulan, penghematan yang diperoleh adalah:

    • Konsumsi listrik chiller turun 15%
    • Biaya listrik berkurang sebesar 20%
    • COP Chiller meningkat dari 1,6 menjadi 3,2
    • Faktor daya meningkat dari 0,7 menjadi 0,9

    Kesimpulan

    Dalam contoh audit energi pada sistem chiller ini, berhasil mengidentifikasi penyebab pemborosan energi dan merekomendasikan langkah-langkah optimalisasi yang dapat menghasilkan penghematan secara signifikan. Dengan penerapan sistem otomatisasi, pemeliharaan rutin, dan pengaturan beban yang tepat, konsumsi energi sistem pendinginan dapat dikurangi secara efektif.

    Copyright © 2025 enerco engineering